Oppo dan Realme Tuai Kontroversi di Thailand, Aplikasi Fineasy Picu Kekhawatiran Pengguna

 

Oppo dan Realme Tuai Kontroversi di Thailand, Aplikasi Fineasy Picu Kekhawatiran Pengguna
Oppo dan Realme tuai kritik akibat aplikasi Fineasy yang melanggar privasi. Sumber gambar: Instagram/trendingbuzz.id.

DewaTekno.com - Pengguna ponsel Oppo dan Realme di Thailand baru-baru ini digemparkan oleh temuan aplikasi Fineasy yang terinstal tanpa izin.


Aplikasi tersebut menjadi sorotan karena diduga melanggar privasi pengguna dengan mengakses data pribadi tanpa persetujuan.


Perusahaan Oppo dan Realme telah meminta maaf kepada publik dan berjanji untuk mengatasi masalah tersebut secara menyeluruh.


Aplikasi Fineasy ditemukan terpasang di perangkat Oppo dan Realme tanpa sepengetahuan pengguna.


Keberadaan aplikasi ini menjadi perhatian setelah sejumlah pengguna melaporkan bahwa aplikasi tersebut tidak dapat dihapus.


Yang lebih mengejutkan, Fineasy dapat mengakses informasi pribadi pengguna, termasuk kontak, dan mengirimkan notifikasi tanpa kontrol.


Dewan Konsumen Thailand merespons cepat isu ini dengan menyuarakan kekhawatiran mereka atas potensi pelanggaran privasi.


Menurut dewan tersebut, pengguna tidak memiliki kendali untuk mencegah akses aplikasi terhadap data pribadi mereka.


Hal ini menimbulkan risiko penyalahgunaan data yang dapat berujung pada penipuan keuangan atau tindakan kriminal lainnya.


Sebagai langkah penanganan, Dewan Konsumen Thailand mendesak keterlibatan Komisi Penyiaran dan Telekomunikasi Nasional serta Bank of Thailand.


Kedua lembaga tersebut diminta untuk menilai dan mengambil tindakan tegas terkait aplikasi Fineasy yang kontroversial ini.


Oppo dan Realme merespons kritik ini dengan menyampaikan permohonan maaf resmi kepada para penggunanya.


Dalam pernyataannya, kedua perusahaan mengakui adanya kekurangan dalam proses pemasangan aplikasi tersebut di perangkat mereka.


Oppo dan Realme juga menyatakan bahwa mereka telah menghapus fitur pinjaman dari aplikasi Fineasy.


Kini, aplikasi tersebut hanya menawarkan fitur-fitur yang diklaim dapat memudahkan kehidupan sehari-hari.


Kedua perusahaan berjanji untuk tidak lagi memasang aplikasi yang berkaitan dengan pinjaman online di perangkat mereka.


Selain itu, Oppo dan Realme memastikan mereka akan menghentikan rekomendasi aplikasi serupa di toko aplikasi mereka.


Langkah ini diambil sebagai bentuk tanggung jawab atas kekhawatiran yang telah ditimbulkan.


Namun, kontroversi ini telah membuka perdebatan lebih luas mengenai tanggung jawab produsen perangkat terhadap privasi konsumen.


Pakar keamanan data menilai bahwa produsen perangkat seharusnya lebih transparan dalam memasang aplikasi bawaan.


Mereka juga menekankan pentingnya regulasi yang lebih ketat untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.


Isu ini sekaligus menjadi peringatan bagi konsumen untuk lebih waspada terhadap aplikasi bawaan yang ada di ponsel mereka.


Privasi dan keamanan data pribadi menjadi topik yang semakin relevan di era digital saat ini.


Dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, perlindungan terhadap data pribadi harus menjadi prioritas utama semua pihak.***